Kisah Raja Zalim Mati Sebelum Bertobat

Kematian adalah rahasia Ilahi, jika sudah waktunya tiba, tak ada seorang pun yang dapat mencegahnya atau menundanya. Tak seorang pun bisa memajukan ataupun mengundurkan kematian sekalipun nabi dan rasul kecuali atas kehendak Allah SWT.

Banyak juga yang kelihatannya di pagi harinya sehat wal afiat bercenkerama dengan teman-temannya, namun ketika mmenjelang siang, nyawa sudah berpisah dari badannya.

Ada pula yang sedang beraktivitas, di tempat parkir, bekerja, di jalan, tidur maupun tengah shalat. Tak disangka malaikat maut datang dan mencabut nyawanya.

Hal ini seperti kisah di bawah ini.

Dahulu kala ada seorang raja yang zalim dan ia meninggal sebelum sempat melakukan tobat dari kesombongan dan kezalimannya. Bagaimana kisahnya.


Berikut Kisahnya


Dalam kitab Dzikir Al-Maut wa ma Ba'dahu, Ihya' Ulumuddin buah karya Imam Al Ghazali dikisahkan bahwa ada raja yang sombong dan hanya memandang orang lain dengan sebelah mata saja.

Pemimpin itu begitu zalim kepada rakyatnya hingga malaikat maut mencabut nyawanya.

Raja itu merasa hanya dirinyalah yang paling berkuasa dan tidak ingin ada orang lain yang duduk di singgasananya. Ia selalu bertendak semena-mena dan ia akan menghukum bagi siapa saja yang berusaha melawannya.

Raja itu benar-benar melupakan bahwa kalau dunia ini tidaklah abadi, termasuk dirinya dan kerajaannya. Harta benda serta kekuasaannya telah menutupi hatinya dari cahaya Ilahi.




Teguran Malaikat


Pada suatu ketika raja dikawal banyak sekali prajurit untuk mengunjungi daerah kekuasaannya. Dengan penuh kesombongan ia memulai perjalanannya dengan menunggangi kuda yang terbaik.

Tiba-tiba di tengah perjalanan pada malam hari, perjalanannya terhenti. Entah bagaimana mulanya, yang jelas, raja didatangi oleh seseorang dengan penampilan yang kusut dan kumal.

Orang tersebut mengucapkan salam kepda sang raja, namun sang raja tidak menjawabnya. Merasa terhina, orang tersebut kemudian merampas tali kekang kuda sang raja.

"Lepaskan ! Kamu telah melakukan kesalahan yang besar, "ujar raja dengan murka.
"Aku ada satu permintaan kepada Anda, "jawab orang itu.
"Sabarlah tunggu sampai kudaku berhenti dulu, "kata raja.
"Tidak, sekarang juga, "kata orang itu sambil memegang kekang kuda agar berhenti.
"Ayolah, katakan padaku apa keperluanmu, "kata raja.
"Ini rahasia, tak boleh seorang pun mendengarnya, "kata orang itu.

Maka sang raja mendekatkan kepalanya ke orang itu dan orang tersebut berkata,
"Aku adalah malaikat maut."




Permintaan Terakhir


Mendengar hal terrsebut, seketika wajah raja pucat pasi ketakutan. Lidahnya kelu tak dapat berbicara. Dengan gemetar raja berkata,
"Berilah aku tenggang waktu sampai aku kembali kepada keluargaku untuk mengucapkan selamat tinggal dan menyelesaikan semua urusanku,"

Sang Malaikat Maut itu berkata,
"Demi Allah, tidak bisa! Kamu sudah tidak sempat lagi melihat keluargamu, hartamu, dan kerajaanmu."

Setelah berkata demikian, malaikat maut langsung mencabut nyawa sang raja. Seketika itu juga sang raja jatuh tersungkur dari kudanya laksana seonggok kayu kering.

Sang raja telah meninggal dunia sebelum sempat bertobat. Ia mati dengan segala kesombongan dan kezaliman yang dilakukan terhadap rakyat-rakyatnya.

Comments