Kisah ini sangat menarik dan mengharukan untuk dibaca. Sebuah kisah khalifah dengan seorang penggembala kambing. Dari mulut si penggembala kambing keluar kata-kata yang membuat sang Khalifah lemas.
Begini kisahnya.
Pada suatu pagi yang cerah, Abdullah bin Dinar berjalan bersama khalifah Umar bin Khattab dari Madinah menuju Mekkah. Dan di tengah perjalanan, mereka berdua bertemu dengan anak gembala.
Rupanya, sang Khalifah ingin menguji si gembala tersebut.
"Wahai anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu, "ujar khalifah.
"Aku hanya seeorang budak, "jawab si gembala.
"Kambingmu itu amat banyak, apakah majikanmu tahu?" kata khalifah membujuk.
"Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya, dan tidak tahu berapa yang lahir dan yang mati. Tidak pernah memeriksa dan menghitungnya, "kata anak gembala.
Khalifah terus membujuk, "kalau begitu meski hilang satu, majikanmu takkan tahu. Atau katakan saja pada tuanmu kalau anak kambing dimakan serigala."
"Ini uangnya, ambil saja untukmu untuk membeli baju dan roti, "kata khalifah yang terus membujuk.
Di luar dugaan, anak gembala ini tetap saja tak bergeming dan mengabaikan uang yang disodorkan.
Si gembala terdiam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin. Kemudian dari mulutnya keluar kata-kata yang menggetarkan hati Khalifah Umar.
"Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu dimanan Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa pasti Allah mengetahui siapa yang berdusta? "kata anak gembala.
Umar bin Khattab langsung gemetar mendengar ucapan si anak gembala. Rasa takut menjalari seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa lemah saat itu.
Khalifah menangis mendengar kalimat tauhid yang mengingatkannya pada keagungan Allah SWT dan tanggungjawabnya di hadapan-Nya kelak kemudian hari.
.
Singkat cerita, akhirnya khalifah memerdekan budak mulia tersebut
Begini kisahnya.
Pada suatu pagi yang cerah, Abdullah bin Dinar berjalan bersama khalifah Umar bin Khattab dari Madinah menuju Mekkah. Dan di tengah perjalanan, mereka berdua bertemu dengan anak gembala.
Rupanya, sang Khalifah ingin menguji si gembala tersebut.
"Wahai anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu, "ujar khalifah.
"Aku hanya seeorang budak, "jawab si gembala.
"Kambingmu itu amat banyak, apakah majikanmu tahu?" kata khalifah membujuk.
"Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya, dan tidak tahu berapa yang lahir dan yang mati. Tidak pernah memeriksa dan menghitungnya, "kata anak gembala.
Khalifah terus membujuk, "kalau begitu meski hilang satu, majikanmu takkan tahu. Atau katakan saja pada tuanmu kalau anak kambing dimakan serigala."
"Ini uangnya, ambil saja untukmu untuk membeli baju dan roti, "kata khalifah yang terus membujuk.
Di luar dugaan, anak gembala ini tetap saja tak bergeming dan mengabaikan uang yang disodorkan.
Si gembala terdiam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin. Kemudian dari mulutnya keluar kata-kata yang menggetarkan hati Khalifah Umar.
"Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu dimanan Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa pasti Allah mengetahui siapa yang berdusta? "kata anak gembala.
Umar bin Khattab langsung gemetar mendengar ucapan si anak gembala. Rasa takut menjalari seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa lemah saat itu.
Khalifah menangis mendengar kalimat tauhid yang mengingatkannya pada keagungan Allah SWT dan tanggungjawabnya di hadapan-Nya kelak kemudian hari.
.
Singkat cerita, akhirnya khalifah memerdekan budak mulia tersebut
Comments
Post a Comment