"Allah telah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan hamba yang saleh diantara hamba-hamba Kami. Lalu, kedua istri itu mengkhianati kedua suaminya. Maka, kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan, dikatakan kepada (keduanya), "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)!" [QS. Al-Tahrim 66 : 10]
Ketika Allah mengutus Nabi Nuh as tidak banyak orang yang beriman kepadanya. Bahkan, istrinya pun termasuk salah seorang dari yang tidak beriman. Dia ditelan banjir bandang bersama orang-orang yang tidak beriman lainnya. Dia binasa bersama dengan mereka yang binasa.
Istri Nabi Nuh yang tidak beriman tersebut adalah perempuan yang melahirkan empat anak Nuh, yaitu Ham, Sam, Yafis, dan Yam. Nama yang terakhir ini lebih dikenal dengan nama Kan'an yang ikut ditelan banjir.
Istri-Nabi-Nuh-Wanita-Yang-Durhaka
Hikmah Kisah
Banyak Pelajaran yang bisa diambil dari kisah istri nabi Nuh as diatas, diantaranya:
Keimanan tidak ada hubungannya dengan faktor keturunan, baik keturunan nabi maupun rasul.
Allah dapat saja memberikan keturunan yang jahat kepada orang saleh dan keturunan yang saleh kepada orang jahat. Buktinya, istri Nabi Nuh adalah orang kafir. Namun, sebagian besar anaknya adalah orang-orang yang saleh. Sementara itu, ayah Nabi Ibrahim adalah orang kafir. Namun, dia melahirkan keturunan yang saleh.
Pengkhianatan istri Nabi Nuh yang disebutkan dalam ayat Al-Quran diatas adalah dalam hal kekufuran, bukan perselingkuhan. (Sebagian pendapat menyatakan bahwa istri Nuh berselingkuh dengan laki-laki lain). Ibn 'Abbas berkata, "Tidak ada seorang istri Nabi pun yang menjadi pelacur."
Sumber : Google
http://dunia-nabi.blogspot.com/2016/08/istri-nabi-nuh-wanita-yang-durhaka.html?m=1
Comments
Post a Comment